Selamat Ginting Official

Kumpulan tulisan dan liputan sosial, politik, ketahanan dan keamanan negara

03 November 2019

Prajurit Taruna Enzo

Credit Photo: CNN
Enzo Zenz Allie akhirnya resmi dilantik menjadi prajurit taruna (pratar) pada akhir Oktober 2019 lalu. Pemuda keturunan Prancis itu berhasil  mengikuti pendidikan dasar militer sejak tiga bulan lalu di Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Bahkan namanya tercantum sebagai ranking tiga prajurit taruna Akmil (TNI AD). Ranking pertama diraih Jonathan Kevin Maulitua Simanjuntak. Ranking kedua, Muhammad Zuhran Ali Sagaf. Dan ranking ketiga Enzo Zenz Allie. 

Enzo sempat viral saat mengikuti tes penentuan terakhir menjadi calon taruna (catar). Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang memimpin sidang mewawancarai Enzo dalam bahasa Prancis. 

Media sosial sempat dibuat bising dengan tuduhan Enzo terpapar ideologi anti Pancasila. Namun hasil penyelidikan TNI menyatakan Enzo tidak terpapar ideologi selain Pancasila. Bahkan hasil tes ideologinya memperoleh nilai tinggi. 

Jika digabung dengan seluruh taruna  TNI (AD, AL, AU) yang berjumlah 596 orang, Enzo diperingkat kelima. Namun jika digabung taruna TNI dengan taruna Kepolisian berjumlah 859 orang, Enzo berada di peringkat kesembilan. 

Di peringkat kedelapan adalah Irfan Urane Aziz (Akpol), anak dari Kepala Polri Jenderal Idham Aziz. Dari 10 orang terbaik yang menjadi prajurit taruna dan bhayarangkara dua taruna, TNI AD menempatkan tiga orang, TNI AL satu orang, TNI AU satu orang. Kepolisian menempatkan lima orang.

Taruna Akmil, kadet AAL, karbol AAU, kembali akan melanjutkan pendidikan lapangan. Survival di hutan selama empat bulan. Jika lulus mereka berhak menyandang pangkat kopral taruna (koptar) Akmil,  kopral kadet AAU, dan kopral karbol AAU. Berbeda dengan taruna TNI, maka taruna kepolisian pendidikan di kelas Akpol di Semarang.

Pendidikan perwira

Jenjang kepangkatan dan lamanya pendidikan di Akademi TNI sebagai berikut: calon prajurit taruna (tiga bulan). Kemudian, prajurit taruna (empat bulan), dan kopral taruna (sembilan bulan) - taruna tingkat I. Sersan taruna (satu tahun) - taruna tingkat II. Sersan mayor dua taruna (satu tahun) - taruna tingkat III.  Dan sersan mayor satu taruna (satu tahun) - taruna tingkat IV.

Jika berhasil melalui pendidikan selama lebih dari empat tahun, mereka berhak menyandang pangkat letnan dua (letda) untuk TNI dan inspektur dua (ipda) untuk polisi. 

Setelah itu langsung berdinas? Tunggu dulu. Mereka masih akan melanjutkan pendidikan kecabangan sesuai korps masing-masing, selama enam bulan. Jadi, jika ditotal sejak menjadi calon taruna, maka mereka menghabiskan waktu untuk pendidikan hampir lima tahun. 

Maka wajar, para letnan dua atau inspektur dua ini disetarakan dengan lulusan sarjana strata satu (S1) atau diploma empat dengan gelar Sarjana Terapan Pertahanan. 

Untuk pendidikan kecabangan sesuai korps di TNI AD, misalnya. Mereka bergabung dengan lulusan Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD. Mereka berasal dari bintara paling singkat telah mengabdi menjadi anggota TNI selama 12 tahun atau pangkat sersan kepala selama minimal dua tahun. Dan lulus tes untuk menjadi calon Mereka digembleng di Secapa AD selama delapan bulan. 

Untuk TNI-AD ditempuh melalui Secapa di Bandung. TNI-AL di Pusat Latihan dan Pendidikan Dasar Kemiliteran, Kodiklatal, Surabaya. Untuk TNI-AU ditempuh melalui Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) di Skadron Pendidikan 401 Lanud Adisumarmo di Surakarta.  Semuanya sama dididik selama delapan bulan.

Selain itu ada juga siswa dari lulusan D3 atau S1 dari umum yang berhasil lulus Pendidikan Pertama Perwira Prajurit Karier (Pa PK TNI) selama tujuh bulan. Untuk pendidikan siswa di Akmil, Magelang dan siswi di Pusdik Kowad, Bandung.

Ada pula Siswa Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek TNI (Sekbang PSDP TNI) yang berhasil menyelesaikan beberapa tahapan pendidikan. Enam bulan di Lanud Adisumarmo, Surakarta. Dua puluh tiga bulan di Lanud Adisucipto, Yogyakarta. Empat bulan di Lembaga Pendidikan masing-masing angkatan. TNI AD di Semarang, TNI AL di Surabaya.

Jadi, pendidikan kecabangan korps diikuti siswa-siswa dari empat jalur lulusan, untuk TNI AD: Akmil, Secapa AD, Sepa PK TNI, dan Sekbang PSDP TNI. 

Patriot bangsa

Kembali ke Enzo. Saat pelantikan menjadi prajurit taruna Akmil, ia kembali menjadi pusat perhatian. Banyak yang memberikan hadiah untuk Enzo. Termasuk buku biografi Kapten Zeni (Anumerta) Pierre Andreas Tendean, berjudul Sang Patriot. 

Pierre Tendean gugur dalam peristiwa G.30S/PKI 1965. Ia menjadi perisai Jenderal AH Nasution, Kepala Staf ABRI.  Pierre Tendean juga keturunan Prancis dari ibunya. 

Tentu si pemberi buku berharap. Enzo bisa seperti Pierre. Walau keturunan asing, jangan ragukan nasionalismenya. 

Kita beruntung, Enzo punya kemampuan berbahasa Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, dan Arab. Kelak saat berpangkat kolonel senior, ia berpotensi menjadi atase pertahanan di Eropa, Amerika atau jazirah Arab.

Jalanmu masih panjang Enzo. Selamat kembali masuk hutan selama empat bulan ke depan. Semoga anak yatim ini berhasil menjadi perwira Angkatan Darat yang cemerlang. 

Bangga dengan bangsa dan negaranya, agamanya, serta orangtuanya. Kibarkan panji-panji MERAH PUTIH untuk persada negeri. Jangan tinggalkan kewajiban sebagai Muslim dan sebagai ksatria bangsa. 

Hormat untuk perjuanganmu.
/Gins






at November 03, 2019
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Enzo, Militer

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Posting Terkini

Jokowi ke Vatikan Dapat Berimplikasi Negatif

  Foto dokumen: Junimart Girsang Jakarta, Jumat (26/4/2025). Kepergian mantan Presiden Jokowi ke Vatikan untuk melayat Paus Fransiskus, dapa...

  • Maestro Titiek Puspa, Tak Percaya Tapi Nyata
    Photo: Dokumen Pribadi Berita menggelegar aku terima Kekasih berpulang 'tuk selamanya Hancur luluh rasa jiwa dan raga Tak percaya tapi n...
  • Jokowi ke Vatikan Dapat Berimplikasi Negatif
      Foto dokumen: Junimart Girsang Jakarta, Jumat (26/4/2025). Kepergian mantan Presiden Jokowi ke Vatikan untuk melayat Paus Fransiskus, dapa...
  • Korelasi antara Adili Jokowi - Efisiensi Kabinet Gemuk - Ndasmu - Hidup Jokowi - Indonesia Gelap - Kabur Aja Dulu.
    Penjelasan dari Selamat Ginting, pengamat politik UNAS (Universitas Nasional). Dalam sepekan terakhir pada pertengahan Februari 2025 ini ber...

Search This Blog

Pages

  • Kanal Youtube SGinting Official
  • Galeri Foto
  • Tribute KRI Nanggala 402
  • Penghargaan dan Tanda Jasa
  • Produk dan Layanan

Silakan Mampir

  • Istriku Menulis

Pengunjung

Report Abuse

Tentang Saya

My photo
Selamat Ginting Official
Jakarta, Indonesia
Selamat Ginting - Senior Journalist, Lecturer & Academician. Pengamat komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta. Sebelum menjadi akademisi, berprofesi sebagai wartawan senior (sd. Agustus 2021 di Republika). Selama +/- 30 tahun sebagai jurnalis, malang melintang di sejumlah media dalam berbagai liputan sosial, politik, pertahanan, keamanan negara (sospol hankamneg) sejak 1992. Lulus uji kompetensi sebagai wartawan utama pada 2012. Dianugerahi Press Card Number One (PCNO) atau Kartu Pers Nomor Satu pada Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2017. Mendapatkan tanda kehormatan negara dari Presiden RI atas jasa di bidang jurnalistik, berupa: Satyalancana Wira Karya, Satyalancana Dharma Nusa, dan Satyalancana Kebaktian Sosial. Serta sejumlah penghargaan lain dari beberapa kementerian dan lembaga. Mengenyam pendidikan S2 ilmu komunikasi, konsentrasi komunikasi politik di Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta. S1 Ilmu Politik, program studi Politik Pemerintahan Indonesia di FISIP Universitas Nasional (Unas) Jakarta. Saat ini sedang menyelesaikan program Doktoral Ilmu Politik, Pasca Sarjana Unas.
View my complete profile

Arsip

  • ►  2025 (4)
    • ►  April (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2024 (2)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2023 (40)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (6)
    • ►  July (8)
    • ►  June (10)
    • ►  May (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (29)
    • ►  December (17)
    • ►  November (7)
    • ►  October (1)
    • ►  April (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (27)
    • ►  November (8)
    • ►  October (13)
    • ►  September (3)
    • ►  April (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2020 (3)
    • ►  February (3)
  • ▼  2019 (52)
    • ►  December (2)
    • ▼  November (3)
      • Doni Calon Kuat KSAD
      • Perpres Obral Jenderal
      • Prajurit Taruna Enzo
    • ►  October (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (6)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (10)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (3)
    • ►  December (3)

Labels

  • Agus Harimurti Yudhoyono
  • AHY
  • Airlangga
  • Ali Moertopo
  • Andika Perkasa
  • Anies Baswedan
  • Armee de Terre
  • ASEAN
  • Asusila TNI
  • Bela Negara
  • BIN
  • Bisnis Militer?
  • BNPB
  • Butet Kertaredjasa
  • China
  • Covid19
  • Deklarasi Marhaenis
  • Demokrasi
  • Dewan jenderal
  • Dewi Soekarno
  • Doni Monardo
  • Emil Salim
  • Enzo
  • Fretilin
  • G30S PKI
  • Gajah
  • Ganjar Pranowo
  • Gatot Nurmantyo
  • Gerindra
  • Hadi Tjahjanto
  • Haji
  • Hukum
  • Ibukota Baru
  • Idris Sardi
  • Indonesia
  • Intelijen
  • Jenderal
  • Jenderal Achmad Yani
  • Jenderal Hoegeng
  • Jenderal Pembangkang
  • Jokowi
  • Junior Tumilaar
  • Kebijakan Pangan
  • Kedaulatan
  • Kemensos
  • Kemerdekaan
  • Kepentingan Nasional
  • Kepulauan Widi
  • Kivlan
  • KKB
  • Koalisi
  • Koalisi Perubahan
  • Kolonel Ramadi
  • Komcad
  • Komunikasi Politik
  • Konflik Kepentingan
  • Kopassus
  • Korupsi Bansos
  • Kostrad
  • KPU
  • KSAD
  • KSAL
  • Latihan Militer
  • Lekra
  • Lingkungan Hidup
  • Lorosae
  • Mac Arthur
  • Maestro Indonesia
  • Makar
  • Malari
  • Manusia Bersyariah
  • Marhaenis
  • Media Sosial
  • Mediacracy
  • Megawati Soekarnoputri
  • Menhan
  • Mensos
  • Mental Illness
  • Militer
  • Militer Tidak Berbisnis
  • Misc
  • Morotai
  • Muhaimin Iskandar
  • Narko
  • Nasakom
  • Nasdem
  • Negara Kepulauan
  • Nepotisme
  • NKRI
  • Nyoto
  • Operasi Mandala Trikora
  • OPM
  • Pahlawan Revolusi
  • PAN
  • Pancasila
  • Pangkat Tituler
  • Panglima TNI
  • Papua
  • Partai Demokrat
  • Partai Golkar
  • Partai Nasdem
  • Partai Politik
  • PDIP
  • Pembebasan Irian Barat
  • Pemilu
  • Pemilu 2024
  • Pengadilan Militer
  • Perang Dunia II
  • Perang Kemerdekaan
  • Perang Ukraina Rusia
  • Pertahanan
  • Perum BULOG
  • Petisi 50
  • Petugas Partai
  • Pilkada
  • Pilpres 2019
  • Pilpres 2024
  • PKB
  • PKI
  • PKS
  • PNI
  • Polisi
  • Politik
  • Politik Dalam Negeri
  • Politik Dinasti
  • Politik Global
  • Politik Pangan
  • POLRI
  • Prabowo
  • Prabowo Subianto
  • Proxy War
  • Puan Maharani
  • PWI
  • Quotes
  • Reformasi 1998
  • Reformasi TNI
  • Ridwan Kamil
  • Risma
  • Rocky Gerung
  • Ruang Publik
  • Sarwo Edhie
  • SBY
  • Sejarah
  • Sejarah TNI AD
  • Sengketa Tanah
  • Senjata
  • Separatisme
  • Simbol Politik
  • Soeharto
  • Soekarno
  • Soekarnoisme
  • Soemitro
  • Solo Connection
  • Suksesi TNI
  • Surat Terbuka
  • Surya Paloh
  • Tanah Adat
  • Tanah Ulayat
  • Tayang Ulang
  • Terorisme
  • Timor Leste
  • Titiek Puspa
  • TNI
  • TNI AD
  • TNI AL
  • Tokoh Bangsa
  • Tragedi Trisakti
  • Trans Sumatera
  • Tulisan Ringan
  • UNCLOS
  • Wakasal Erwin
  • Wiranto
  • Yenny Wahid
  • Yudo Margono
  • ZEE
  • Zulkifli Hasan

Portofolio Buku (individu & tim)

  • ABRI dan Demokratisasi, 1997
  • Ada Asap Ada Api, Ada Bencana Ada TNI, 2016
  • Ambasador Andi M Ghalib: Poros Jakarta-New Delhi, 2011
  • Biografi Editorial Surya Paloh, 2001
  • Biografi Jenderal Feisal Tanjung: Terbaik Bagi ABRI, Terbaik Untuk Rakyat , 1999
  • Biografi Laksamana Widodo AS, Nakhoda di Antara Tiga Presiden, 2002
  • Biografi Letjen Andi Muhammad Ghalib SH: Menepis Badai, Menegakkan Supremasi Hukum, 2000
  • Biografi SBY Sang Demokrat, 2004
  • Dharma Bakti Kodam VI/Tanjung Pura, (tiga buku), 1997
  • Konsepsi Strategik Kodam Jaya, (tiga buku), 1998
  • Laksda Didit Herdiawan, Radikalisme dan Ketahanan Pangan, 2012.
  • Membuka Demokrasi, 1996
  • Si Kancil Amin Rais, 1997
  • Singgih SH: Memoar Seorang Jaksa Agung, 2002
  • TNI Membuka Tirai Timur, 2017

Wikipedia

Search results

said: "Jangan menyerah untuk menjadi seorang jurnalis yang jujur dan amanah. Hilangkan berita settingan dan framing yang bisa menghancurkan nilai-nilai fundamental jurnalistik." . Simple theme. Powered by Blogger.